나는 한때 내가 이 세상에 사라지길 바랬어

At one time, I wanted to disappear in this world

온 세상이 너무나 캄캄해 매일 밤을 울던 날

The whole world is too dark, I cried every night

차라리 내가 사라지면 마음이 편할까

I wondered it would be easier if I had disappeared 

모두가 날 바라보는 시선이 너무나 두려워

I'm so afraid of all the eyes looking at me

아름답게 아름답던 그 시절을 난 아파서

During the beautifully beautiful days, I was in pain

사랑받을 수 없었던 내가 너무나 싫어서

I hated my self who cannot be loved

엄마는 아빠는 다 나만 바라보는데

Mother and father are only looking at me

내 마음은 그런 게 아닌데 자꾸만 멀어만 가

I did not mean it, but I kept going farther away

어떡해 어떡해 어떡해 어떡해

What should I do? x 4

시간이 약이라는 말이 내게 정말 맞더라고

"Time heals all wounds" was right for me

하루가 지나면 지날수록 더 나아지더라고

I got better as days go by

근데 가끔은 너무 행복하면 또 아파올까 봐

But sometimes when I'm so happy, I'm afraid to be in pain again 

내가 가진 이 행복들을 누군가가 가져갈까봐

I'm afraid of that someone might take this happiness I have away 

아름다운 아름답던 그 기억이 난 아파서

The beautifully beautiful memories were painful 

아픈 만큼 아파해도 사라지지를 않아서

The pain doesn't go away even though I hurt as much as I can be hurt

친구들은 사람들은 다 나만 바라보는데

Friends and people are only looking at me

내 모습은 그런게 아닌데 자꾸만 멀어만가 

This is not how really I am, but I keep going far away

그래도 난 어쩌면

But maybe,

내가 이 세상에 밝은 빛이라도 될까봐

I may can be bright light in this world

어쩌면 그 모든 아픔을 내딛고서라도

Maybe after I take a step from all the pain

짧게 빛을 내볼까봐

I may can be shining shortly

포기할 수 가 없어

So I cannot give up

하루도 맘 편히 잠들 수 가 없던 내가

Myself who cannot fall asleep comfortably not even a day

이렇게라도 일어서보려고 하면

If I try to get up like this 

내가 날 찾아줄까봐 

I may can find myself

얼마나 얼마나 아팠을까

Wondering how painful it was

얼마나 얼마나 아팠을까

Wondering how painful it was

얼마나 얼마나 얼마나 바랬을까

Wondering how much I wished

Hujan Datang

                                                 

Hujan datang

Berucap lantang tapi tak terdengar

Hujanku kini tak berarti

aku ingin bertanya, bolehkan ku bawa pulang?

Hujan datang

tak lama lalu pergi

menyampaikan kisah terasa merah

aku berharap, jangan biarkan orang lain tahu

"Kebaikan Pasti di Balas Kebaikan" adalah sudah menjadi ungkapan umum yang digunakan  di kehidupan sehari-hari.

Awalnya aku ragu buat mempercayainya, tapi nyatanya memang terjadi, setiap kebaikan yang kita tabur pasti entah kapan pun dan bagaimana pun akan kita tuai sendiri buah nya. 

Yang menjadi permasalahannya adalah sejauh mana keikhlasan kita dalam menjalaninya. Gak bisa dipungkiri bahwa sebenernya ketika kita berbuat suatu kebaikan kita langsung ingin mendapat balasan yang setimpal. Nggak papa, itu manusiawi. 

Bahwa sebenarnya setiap manusia adalah seorang makhluk sosial, dia selalu ingin menerima manfaat dari manusia-manusia yang lain. Bukan menggeneralisir, tapi ini adalah berdasarkan perspektif diriku sendiri.

Rasa sakit hati dan kecewa kadang tak bisa dihindari, orang bilang karena kita terlalu berharap kepada dunia alih-alih kepada Tuhan.

Ya, lagi-lagi aku merasa itu benar. Aku seringkali membuat standar 'kebaikan' ku sendiri, padahal tidak banyak orang di luar sana yang memiliki standar setinggi itu.

Tapi salahkah? jika aku memiliki standar-standar tertentu akan suatu hal?

Bukankah standar yang kita buat menggambarkan seberapa  tinggi harapan kita kedepannya.  Maka kalau kita memiliki standar yang tinggi artinya kita memiliki harapan yang tinggi juga bukan?

Aku pernah ingat pak Soekarno berkata ;

Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di kepala ku. Haha yaaah malah out of topic.

Apakah sebuah kejahatan jika kita mengharapkan kebaikan kita dibalas dengan kebaikan yang lain? Kurasa tidak.

Yang penting kita harus terus berbuat baik, tidak masalah apabila kita tetap mendambakan balasannya, karena sekali lagi, itu adalah hal yang manusiawi.

Semangat dalam berbuat kebaikan!

Ingatlah bahwa segala sesuatu dimulainya adalah dari diri kita sendiri.

Kita bisa memulainya dari hal-hal yang kecil dan mudah bagi kita terlebih dahulu, misalnya dengan sedekah. Mudah kok, sedekah itu bisa dilakukan oleh semua orang, bahkan sebuah senyuman pun merupakah suatu kebaikan yang mungkin bisa menyejukkan hari bagi orang yang memandangi.

Kita juga bisa menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan, tentunya agar kemampuan-kemampuan yang kita miliki tidak menjadi sia-sia.

Dan apabila kita memiliki sesuatu yang berharga, cobalah untuk berbagi. Selain bisa membuat kita bahagia, itu juga merupakan suatu kebaikan.

Berbakti kepada orang tua juga merupakan kebaikan, hal-hal sederhana seperti membantu membersihkan rumah, merapihkan kamar, dan membuat cemilan yang enak untuk dimakan bersama adalah terasa manis jika kita lakukan, karena ini merupakan suatu kebaikan.

dan yang penting dan tidak kalah penting adalah selalu bersyukur dan berprasangka baik kepada Allah, Tuhan yang maha esa. Berdoa dengan tulus dan dengan penuh ketaatan dan dengan segala kerendahan diri dihadapan-Nya, ini merupakan suatu kebaikan juga.

dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan lain yang bisa kita eksplor lagi di sekitar.

Setiap kebaikan yang kita perbuat, PASTI akan kembali kepada kita. tetapi memang, kebaikan tersebut tidak selalu berasal dari orang dan kebaikan yang sama (': Inilah indahnya rahasia Allah.

Setelah semua syarat sudah lengkap, silahkan datang ke kantor imigrasi tujuan mu (tempat dimana kamu tuju ketika mendaftar online)

Kemudian langsung aja ke customer service, dan disana kamu akan diberi form yang harus kamu lengkapi dan juga nomor antrean yang baru.

Isi dengan benar formulir nya menggunakan huruf balok (besar semua).

Setelah selesai mengisi, langsung berikan kepada petugas customer service saat nomor antrean mu dipanggil, siapkan juga berkas-berkas yang dibutuhkan, karena petugas customer service juga akan memeriksa berkas-berkas kamu.

Setelah selesai di bagian customer service, kamu akan diberi lagi nomor antrean untuk foto dan wawancara. Nah, jadi pastiin ya sebelum kamu dateng kamu harus berpenampilan yang OKE hehe. Untuk sesi wawancaranya, kita hanya akan di beri pertanyaan seputar alasan kita membuat paspor. 

Tenang pegawainya super ramah banget! :) tapi ga tau ya kalo di daerah lain 

Dalam mewawancarai petugas juga akan sambil memverifikasi berkas-berkas yang kita bawa, seperti menanyakan ulang Nama Lengkap dan Tanggal Lahir, dan sebagainya.

Setelah sesi wawancara selesai, kalian bakalan langsung masuk ke sesi foto. Rapihkan kerudung,rambut, dan baju mu, berfoto lah, dan jangan lupa tersenyum :D

Setelah selesai foto, kita akan diberi struk tagihan, disana bakal tertera berapa jumlah yang harus kita bayar untuk membuat paspor. di Desember 2018 ini biaya nya Rp 350,000,- struk ini jangan sampai lupa fellas, karena ini merupakan syarat untuk pengambilan paspor nya.

Pembayaran bisa dilakukan di merchant-merchant yang bekerja sama dengan Kementrian Hukum & HAM, misalnya aja, Bank BNI, Bank Mandiri, dan Kantor POS.

Caranya mudah aja, kalau kalian mempunyai ATM di bank terkait silahkan saja langsung transfer dengan memasukkan kode unik yang ada di tagihan kamu. nah struk transfernya harap disimpan dan dijadikan satu dengan struk tagihan

Atau bisa datang ke bank nya langsung dan ke bagian teller, berikan struk tagihannya dan uang yang di butuhkan, taraa sudah  selesai. simpan baik-baik bukti pembayaran dan struk tagihannya.

Bisa juga melalui kantor pos dengan cara yang sama seperti ke teller bank, tapi dengan catatan kantor POS hanya melayani s/d jam 12.00 siang aja, lewat dari itu masih bisa, tapi akan di proses di keesokan hari nya, seperti itu fellas!

Anyway, dalam pembayaran sudah ada sistem otomatis verifikasi yah, jadi kita ngga perlu lagi untuk verifikasi manual.

Untuk pengambilan paspor bisa dilakukan setelah 3 hari kerja hari pembayaran, Misalnya kalian bayar hari Jum'at maka akan jadi di hari Rabu, begitu. ohya tanggal merah tidak dihitung hari kerja yah. Syaratnya adalah bawa struk tagihan pendaftaran dan bukti pembayaran.

lalu kalian akan diminta untuk mengisi buku tanda terima bubuhkan nama, nomor paspor, dan tanda tangan anda.

untuk pewakilan pengambilan, hanya bisa dilakukan oleh orang yang juga membuat paspor dan masih berada dalam satu KK bersama kita.

taraaaa... paspor kita sudah jadi :))

--------------------------------------------------------------------------------------

Apakah ini membantu? Jika iya, silahkan share ya fellas.

Apabila ada hal yang kurang jelas dan ingin di tanyakan, silahkan hubungi saya di 

e-mail : alfianyj@gmail.com

instagram : @ajillanh

Ohaaai semuaaa 🙌

Dikesempatan kali ini, gue bakal ceritain sekelumit kisah gue kuliah S1 di jurusan Psikologi.

First of all, gue punya latar belakang pendidikan SMA-MIPA yaaa, dan kebanyakan jurusan Psikologi sendiri berlatarkan ilmu humaniora, kecuali kayak di beberapa kampus kayak Psikologi UNPAD dan Psikologi UNS yang S1 Psikologi nya itu berlatar belakang SAINTEK ( yaah ke-MIPA-an gitu deh). Tapi gue pun enggak sama sekali kuliah di kedua kampus itu melainkan gue kuliah PTS alias Perguruan Tinggi Swasta.

Banyak banget alasan yang mendasari gue buat kuliah di PTS, awalnya adalah karena gue ga diterima di negeri. Ya, gue ga lulus di SNMPTN, SBMPTN, maupun Ujian-Ujian Mandiri yang diadakan beberapa kampus idaman gue.

Entah karena gue kurang hoki atau gue kurang belajar, gue pikir sih keduanya berpengaruh hingga akhirnya gue gagal buat masuk kampus negeri idaman :(

Menurut gue, bisa jadi karena gue agak ga tau diri waktu itu. Jadi di masa itu, gue sedikit idealis orangnya, "Harus Psikologi!" maksa banget emang kesannya, dan mungkin juga ini yang menyebabkan gue gagal masuk ke kampus idaman gue.

Sebenernya gue punya "kampus idaman" dan "jurusan idaman"

Jurusan idaman yang saat itu gue impikan adalah jurusan Psikologi, why?

awalnya gue juga ga tau apa sih itu psikologi, tapi setelah mendengar wejangan dari ibu gue tersayang, gue akhirnya memutuskan buat menanamkan minat di Psikologi, gue mulai - mulai tuh nyari gimana sih kuliahnya, tar kalo lulus ngapain, yang dipelajarin apa, dll akhiirnyaa gue pun tertarik sama jurusan itu.

nah kalo kampus idaman gue udah pasti dong UI re: Universitas Indonesia, bahkan gue rasa kampus yang terkenal dengan "kekuningannya" ini merupakan kampus idaman hampir setengah dari penduduk di Indonesia saking famous nya.

S1 Psikologi di UI di masa itu, passing grade nya bener - bener kaya gede bangett, dan hati nurani gue udah berkata kalo gue bakalan susah masuk di situ,

dan ga tau dirinya gue masih nekad banget buat daftar S1 Psikologi di UI coyy padahal gue orangnya ga pinter - pinter amat, rajin? enggak. PD aja sih buat menggantungkan harapan, modal gue jujur aja cuman perasaan ingin dapat kehokian gitu.

Dan ya bener, gue akhirnya ga lolos dengan seleksi nya -___-"

Gue udah frustasi banget saat itu, sempet mikir "apa kuliah tahun depan aja ya?", "apa kerja aja ya?" tapi dengan saran dari bapak gue akhirnya gue nyoba buat enroll ke UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Mikir - mikir juga kan, secara itu swasta dan gak gitu famous, bahkan kadang kala juga ada stereotip stereotip buruk yang gue ga mau bahas disini.

Gak cuman gitu aja, bapak gue terus menerus ngebujuk gue buat masuk disana, "Yah setidaknya coba dulu satu tahun.. kalo kamu dirumah emang mau ngapain? belajar juga gak mungkin kan" kata-kata itu yang membuatku akhirnya memantapkan hati buat enroll ke UMS, Psikologi tentunya.

Di UMS ini unik, jadi sistem penerimaan mahasiswa baru nya menggunakan sistem One Day Service, jadi kaya lo kalo mau daftar bakalan di tes di hari itu, dan akan ketahuan lulus apa enggak di hari itu juga, disini lu bakal dikasih 3 x tes, misal tes ke-1 ga lolos, lu bisa ngambil tes ke 2 dan 3 buat lolos gitu.

Tapi Alhamdulillahnya gue lolos walaupun cuman 1x ujian. Syukurlah, karena jujur aja gue males banget kal disuruh tes berulang-ulang.

"Yaah, mungkin ini memang takdir ku kan"

Lanjut ke bagian penyambutan mahasiswa baru, jadi di UMS ini ada 3 x kegiatan penyambutan mahasiswa baru, Masta PMB, Masta IMM, dan Fakultaria pada saat itu.

Masta sendiri adalah singkatan dari masa ta'aruf, kalo dari kalimatnya aja udah pasti tau dong apa artinya XD

Masta PMB adalah masta yang diwajibkan oleh universitas, kegiatannya kurang lebih 3 hari, dan kita bakal dikenalin dengan seluk - beluknya kampus UMS ini.

Masta IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) ini adalah masta yang diadakan oleh Organisasi IMM di tiap fakultas, ini juga wajib, isinya adalah pengenalan tentang seluk beluk IMM itu seperti apa.

Nah yang terakhir adalah Fakultaria, itu adalah penyambutan mahasiswa baru tingkat fakultas yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa dan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Temanya pada saat itu adalah "To Introduce Psychology" ya begitu, isinya adalah tentang bagaimana sih seluk-beluk nya psikologi, dan juga pengenalan budaya kampus yang ada. Disana kita juga diadakan faculty tour, terus show case UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang wow keren banget terutama buat maba.

Mulai awal kegiatan perkuliahan di tahun pertama kita diwajibkan mengikuti kegiatan-kegiatan internal seperti EXPO UKM, Mentoring setiap minggu, dan ETP (English Tutorial Program).

memang yang namanya maba itu penuh banget dengan perjuangan, dan masa-masa yang berat juga. ya gimana ya, masa-mesa peralihan gitu lo, kadang juga kita bakal ngalamin shock culture yang bener-bener berbeda, belum lagi kalo yang kuliah udah dari luar daerah, atau bahkan luar pulau, pasti rasanya beda banget, percaya deh.

Mulai dari jadwal kuliah, terus kelas-dan teman2 yang terus berganti tiap mata kuliahnya, sampe kita juga bakalan mungkin banget buat duduk sekelas sama kakak kelas kita dulu (kakak tingkat). itu bukan hal yang aneh sih, karena di perkuliahan kita bener-bener bebas buat nentuin apa-apa aja yang bakal kita lakuin kedepannya. Nah disinilah titik pendewasaan diri dimulai ((:

Gue inget banget dulu pernah julidin kakak tingkat yang ngambil mata kuliah semester 1,

"Woy liat tu kakak tingkat e tek lagi njikuk yo? kapan luluse kui?" 

(woy liat tu kakak tingkat, kok baru ngambil ya? kapan lulusnya tuh) 

Ternyata gak selalu begitu kok, kadang kita harus menyesuaikan apa mata kuliah yang harus kita ambil di awal, dan apa yang harus diambil di akhir sesuai dengan minat dan kegiatan apa yang kita lakukan pada saat itu. duh malu banget kalo inget kebodohanku waktu itu 

Tapi gak menutup kemungkinan juga hal itu disebabkan karena kakak tingkat itu emang dulunya udah ngambil mata kuliah itu tapi nggak lulus atau nggak dapet nilai yang diinginkan, banyak loh di lingkungan kampus gue yang dapet nilai BC aja dia tetep rela ngulang demi dapet nilai A series (A/ AB gitu maksudnya).

Ngomongin soal nilai, dulu gue sempet punya anggepan gini ;

"Halah kampus swasta paling juga gampang dapet nilainya.."

Ternyata itu salah besar!!! faktanya di kampus gue psikologi UMS ini ternyata atmosfir pendidikannya tuh kuat banget.

Jadi kami disini tuh juga beneran belajar. sekali lagi BENERAN BELAJAR

Gak kayak kampus swasta yang di TV-TV yang tiap hari kerjaannya cuman jalan di lorong, jatohin buku lalu pacaran dan nongkrong di kafe XD *ekpektasi ku tentang kuliah sampai aku mengalami kuliah itu sendiri* wkwk

Tapi juga gue sadari hal itu kembali lagi ke person nya masing-masing sih, kita disini bebas menentukan pilihan, terserah kamu mau kuliah beneran atau kuliah cuman maen-maen ajah.

masuk ke kegiatan perkuliahan, di tahun pertama gue udah dikenalin dengan mata kuliah "Kode Etik Psikologi", which is ini emang penting banget buat pedoman berjalan lu kedepannya. disitu kita membahas do and don't dalam dunia psikologi.

FYI aja, di dunia perkuliahan itu nggak ada namanya naik kelas.

Jadi sistem perkuliahan adalah, guna menjadi Sarjana Psikologi itu harus menempuh sebanyak 144 SKS, apa itu SKS? SKS adalah Sistem Kredit Semester, jadi gini wajarnya manusia mengikuti kuliah S1 itu selama 4 tahun alias 8 semester, setuju? nah 144 sks itu harus lulus semua buat dapetin gelar sarjana dalam waktu perkuliahan lo, nah ini terserah lo, lo bisa aja kuliah sampe dengan 10 semester atau bahkan lebih atau kalo lo jago lo bisa cuman 3,5 tahun atau 7 semester dengan catetan lo harus cumlaude terus di tiap semesternya sehingga lu bisa ngambil SKS Maksimal yaitu 24 SKS. (khususnya, karena disini gue hanya bercerita seputar dunia perkuliahan gue aja) 

Di tahun-tahun awal juga kita bakal diajarin tentang dasar-dasar ilmu psikologi, mulai dari tokoh-tokoh nya, teori-teori yang pernah ada dan teori yang kini tengah berkembang supaya kita bisa aplikasikan teori itu dikehidupan kita selanjutnya.

Credit : https://id.pinterest.com/pin/346495765053266838/

Di tahun kedua, mulai lah kita dikenalkan dengan metode penelitian, cara-cara statistik nya juga ada, karena di era ini lulusan S1 Psikologi akan mendapatkan gelar S.Psi = Sarjana Psikologi = Ilmuwan Psikologi, jadi ya karena tujuan kita menjadi ilmuwan psikologi maka kita harus mempelajari bagaimana cara jadi ilmuwan, yang mana ilmuwan itu pastinya bakalan banyak melakukan riset-riset.

Di tahun ketiga, kita mulai mengaplikasi kan ilmu-ilmu yang pernah kita dapatkan, mulai dari ada kegiatan praktikum dan ada kegiatan magang aplikasi psikologi, disini kita mulai belajar bagaimana psikologi di dunia luar itu.

Dan ditahun ke-empat jujur aja gue belum tau karena sampai saat ini gue baru akan masuk ke semester 6 (akhir tahun ke 3).

Di psikologi itu enaknya adalah bahwa ilmunya bisa di aplikasikan dimanapun kita berada, dan kita bakalan diajari untuk tidak menjudge orang sembaranganndan melihat segala sesuatu nya dari berbagai sudut pandang. Pokoknya bermanfaat banget deh! terlepas dari lapangan pekerjaannya yang cukup luas.

Kalo nggak enak nya sih, di praktikum nya, dimana kita harus mencari testee (subjek praktikum) yang mana itu tuh gak mudah, belum lagi jika kita mendapati kriteria yang sulit seperti anak, balita, bahkan seorang dewasa :)) Deadline laporan yang cukup mencekik juga sukses memeras air mata dan hati, kadang ingin rasanya resign dari dunia perkuliahan ini, tapi sekali lagi, ada ibuku yang selalu menguatkan aku~ Terimakasih ibukuuu :))))

Tapi aku percaya bahwa semuanya pasti bisa dilalui! aku pasti bisa!!

Jadi jangan ragu buat jadi mahasiswa psikologi ! ;)

Semangat yaa!!!

--------------------------------------------------------------------------------------

Kalo ada yang mau ditanyain boleh banget komen di kolom komen, atau hubungi gue di kontak gue :

e-mail : alfianyj@gmail.com

instagram : @ajillanh

Kehidupan mahasiswa pastilah nggak akan jauh - jauh dari yang namanya fenomena Kartu Rancangan Studi atau biasa disebut KRS, struggling nya itu loh yang bener-bener burning banget.

Mahasiswa harus banget fight buat ngedapetin kelas impian kita supaya kegiatan kuliah selama satu semester bisa dijalani dengan sepenuh hati dan maksimal.

KRS- ini bisa banget nentuin nasib perkuliahan kita selama satu semester kedepan, dimana kita bisa milih dosen yang enak atau enggak, terus nentuin hari libur kita, daaaaaaaaan so pasti nilai kita juga tergantung dengan keberhasilan kita dalam melalui proses KRS-an ini, nah secara tidak langsung KRS-an juga mempengaruhi masa studi kita kan?

Kalo lo pernah nonton drama Korea "Cheese in the Trap" ada tuh salah satu scene dimana Hong Seol dan kawan-kawannya kayak rebutan PC dikampus, nah itulah gambaran KRS-an yang gua punya.


Tapi asal lo tau, KRS-an dikampus gua ga se gampang KRS-an di kampus nya Hong Seol. Bukannya tidak tau kalo kecepatan internet di Korea Selatan itu sekarang sudah sampai 5G dan bahkan Korea Selatan adalah negara dengan kecepatan internet paling tinggi di dunia, mengalahkan Hongkong dan Singapura.

Tapi apa iya sistem kita juga harus melulu kalah dengan negara sahabat? gimana kita mau maju kalo kita terus-terusan aja stuck di zona gak nyaman kita yang sekarang ini?

Di kampus nya Hong Seol buat KRS-an kita wajib banget menggunakan komputer yang sudah disediakan oleh pihak kampus, beda banget dengan di kampus gue, disini kita bisa banget KRS-an dimanapun dan kapanpun asal ada akses internet, lebih praktis bukan sebenarnya? tapi kenyataannya malah menyebabkan sistem sering crash karena jadwal yang tidak teratur. 

Skip ya masalah KRS- dengan sistemnya yang ribet abis,

Semester genap kuliah gue di tahun ke dua ini agaknya lebih spesial dibanding semester - semester sebelumnya, why? bukan karena telor nya dua yah 😜 Tapi di KRS-an kali ini tuh rumor - rumor nya ada salah satu anak fakultas gue yang nge hack sistem KRS. nah begimana ceritanya tuh?

Jadi KRS-an hari itu gue bangun kesiangan coy jujur aja, ya gue santai laah, secara kemaren - kemaren tuh gue denger KRS bakalan dibuka jam 13.00 WIB, eh taunyaaaaa begitu gue cek WhatsApp notif udah sampe 180-an lebih dengan 62 kali missed call. Parah ga tuh?

Notif yang segitu itu itu isinya adalah "Woy KRS dah dibuka!" , "Cepet ambil praktikum", "Deek, Deeek, KRS dah bisa". GILAA KAGET PARAH GUE CUYYYY seketika gua langsung nyalain laptop dan tethering internet dari hp gua.

Daaaan ternyata tuh sistem udah sama sekali ga bisa diakses, sedih dong gua cuyy

Nanya ke temen - temen bilang KRS udah dibuka dari jam 6.50-an. langsung down parahh

Gue buka KRS itu kira - kira jam 8.29, langsung sedih karena mikir gue ga bakalan dapet kelas praktikum.  

ga dapet kelas praktikum itu rasanya coyy, kaya lu make tamagochi di era POW /ketinggalan peradaban/ sediiiih coyy, pasrah banget gue

Mungkin lu bakalan bertanya - tanya, "kok bisa kehabisan kelas sih?"

Iyalah kehabisan kelas, kelas praktikum itu cuman ada A,B,C,D,E,F dan per kelas cuman isi sekitar 25 orang aja. berarti kelas itu cuman bisa nampung kira - kira 125-an anak aja kan? Padahal temen gue seangkatan yang harus ambil praktikum ada 240-an anak. jadi sisa 115 anak tu bener - bener ke-skip dan mau ga mau baru bisa ambil praktikum di semester depan.

Gue bersyukur bahwa praktikum itu ada di tiap semester, jadi gue ga perlu nunda kelulusan gue selama 1 tahun.

Why bisa nunda kelulusan? karena praktikum yang harus gue ambil itu adalah praktikum prasyarat buat praktikum - praktikum selanjutnya. 

Jadi kalo gue ga bisa ambil ya gue gabisa mabil mata kuliah praktikum yang lain, sedih kan :(((

Nah maka dari itu, gue berfikir sampe ada anak yang bener - bener putus asa hingga akhirnya dia nekad banget buat nge-bobol sistem demi hanya dia biar masuk dan kedapetan kelas praktikum 😏

gue rasa gue kalo punya kemampuan hacking, gue juga bakal bobol tu sistem biar pada ga bisa KRS-an kecuali gua udah selesai KRS-an duluan hahaha jahat yak? bodo lah, daripada gua kehabisan kelas kan?

Gitu lah, sedikit kehidupan per semester anak kuliahan, ciyelaah anak kuliahan XD

okay see youu di cuitan aku berikutnya yaaaa, cheer up! 🙆 

Di postingan kali ini aku mau menjelaskan tentang diri "aku" oleh diri aku sendiri, ribet yah bahasanya hehe

Kali ini aku kasih judul Me It's Me, jadi judul ini terinspirasi dari salah satu lagu yang lagi happening banget ditelinga aku saat ini 👯

Lagu apaan coba? 

So silahkan dicari sendiri ya di Goo*g*le, karena kali ini aku ga akan bahas lagu ini, tapi nggak menutup kemungkinan sih aku membahasnya di postingan lain.

Jadi aku adalah seorang yang kuat, tangguh, dan mandiri. Pujian bagi diri sendiri memang, tapi ini adalah salah satu cara ku untuk benar-benar mewujudkan diriku menjadi seperti yang aku inginkan. Menurut aku pujian dari diri sendiri adalah dorongan paling ampuh yang bisa ngebuat diri kita berubah, makanya kata-kata "yang penting niat" itu emang ada. Jadi kesimpulannya adalah "aku" itu 100% yang mengatur diri aku sendiri. 

Mungkin akan timbul anggapan bahwa nggak 100% kita bisa mengatur diri kita ini sendiri, alasannya bahwa kita seringkali mendengar nasehat atau pun sekedar mencontoh sesuatu yang kita anggap menarik untuk dicontoh, padahal nyatanya si aku inilah yang menentukan apakah kita mau mencontoh atau sekedar mendengar nasehat orang lain, betul tidak? hehe

Jadi nih aku bener-bener ga setuju kalo ada seseorang yang menyalahkan orang lain atas kesalahan yang sebenernya dia sendiri perbuat, karena kembali lagi pada prinsip bahwa sebenernya kita itu 100% mengatur diri kita sendiri, yang 100% bisa menentukan pendapat terhadap apapun yang kita akan jalani. 

Jadi gitu, muter ga nih? hehe

Aku adalah orang yang kuat!
Aku adalah orang yang tangguh!
Aku adalah orang yang mandiri!

udah deskripsi nya gitu aja tentang yang tiga diatas, nanti kalo aku jelasin lebih rincinya ntar dikira riya' ;( kan gaenak wkwk

Tambahan deh aku ini orang nya introvert dan soliter abis, nah perihal ini mungkin bakal aku jelasin dikit, karena emang introvert dan soliter itu bukan hal yang bener-bener bagus menurut aku. 

Kalian tau introvert kan? jadi introvert adalah seseorang yang sumber energi nya dari dalam diri nya sendiri nah kalo soliter pasti tau kan artinya? gini deh jadi soliter itu semacam lebih senang bersendiri-ria gitu. kalian pasti mikir nya aneh, tapi beneran lo, aku ga ngada-ngada, aku justru malah ga terlalu suka di keramaian, bahkan aku adalah seorang yang cenderung menikmati kesendirian ku ini, Guys fakta loh, aku nggak akan ngomong atau nyapa seseorang duluan kalo dia nggak nyapa aku duluan, dan aku ngga akan deketin orang kalo dia ngga duluan yang ngedektin aku, why? akupun nggak tau kenapa, tapi bener-bener banyak banget sumber ketakutan yang selalu menghantui pikiran ku di saat-saat aku akan melakukan hal itu, jadi kalo aku ataupun ada orang lain disekitar kamu yang kaya gini kira-kira, kamu jangan langsung judge dia adalah orang yang sombong ya guys~ karena kadangkala ada alasan-alasan tertentu juga hehe jadi buat kamu yang mungkin lebih berani, sapa dong aku duluan, aku pasti akan ramah sama siapapun ohya dan masalah kerja, aku lebih suka kerja sendirian, yah meskipun nggak dalam artian sendirian banget yang kaya terjebak di pulau terpencil gitu sih, maksudnya tuh aku lebih sreg sama pekerjaan yang dikerjakan oleh satu tangan. Gitu. karena menurut aku susah banget buat ngedapetin apa yang bener-bener aku inginkan kecuali aku yang ngerjain hal itu sendiri, dosa ga sih kaya gini tuh? heuu

Credit : https://id.pinterest.com/pin/350928995961097284/

Terus nih aku sering banget kaya ngerasa orang-orang disekitar aku tuh pada kaya ngga suka sama aku, entah kenapa aku pun ngga ngerti juga sebenernya, walaupun aku udah do my best lah buat berada di sekitar mereka, tapi kurasa itu tidak cukup untuk membuat mereka sekedar nyaman berada di sekitar ku, dan jujur ini bener-bener membuat aku sedih. Tapi karena aku adalah seorang yang bertekad untuk menjadi pribadi yang kuat, pikiran-pikiran ku ini selalu membimbing ku untuk membentuk alasan-alasan positif tertentu yang sekiranya cukup untuk sekedar menenangkan hati atau pikiran aku sendiri ini.

Jadi aku menganalisis, bahwa mereka yang seringkali tidak nyaman berada di sekitarku adalah orang-orang yang belum mengenal ku secara mendalam, dan belum cukup pandai untuk menerjemakan "bahasa" ku dalam menyampaikan cinta ini pada sekitar ku. hehe bukan narsis loh ini XD 

Aku ada alasan lagi yang bisa membuatku hingga berfikir sedalam ini, yaitu bahwa fakta-fakta yang membuktikan adalah jumlah teman aku yang sedikit, tapi bener-bener berkualitas~ berkualitas maksudnya adalah kaya kalo bahasa sekarang tuh mungkin "real friendship" gitu kali ya? jadi yang beneran temenan sama aku tu, mereka ga akan pernah lepas dari aku, alias kita akan berteman selamanya kedepannya, insyaAllah <3 

Pasti kalian bertanya-tanya "halah belum pernah berantem sih", "halah belum pernah diterjang badai" ~ yaelaaah, kita bahkan berantem sering kalee, bahkan parahnya kita pernah diem-dieman. Tapi kita selalu bisa buat selalu bersikap dewasa untuk menghadapi semua masalah, hehe

Next time bakalan aku posting deh siapa-siapa aja karakter-karakter yang mengisi novel "real friendship" aku ini, karena kalo mau ditulis disini ku rasa ini bakalan banyak menguras tempat dan tenaga, dan bahwasannya tenaga aku mungkin udah sekitar 30-20% dan menanti untuk diistirahatkan~ okee

Postingan kali ini, aku cukupkan sampai disini yah~ see u di postingan aku yang lain yah <3 Salam Cinta ;) bye~ byee~